Ramalan Isaac Newton.
Isaac Newton, yang dalam novel Dan Brown
“The Da Vinci Code” disebut-sebut sebagai salah seorang tokoh
Illuminati Eropa abad pertengahan yang melawan dogma gereja soal
gravitasi bumi, ternyata diketahui memiliki sebuah manuskrip rahasia.
Manuskrip ini berisi ramalan Newton tentang akhir dunia, yang diambil
dari berbagai kitab-kitab kuno dan juga Injil Daniel.
Dari sejumlah literatur diketahui bahwa
selain menyukai fisika dan matematika, Newton juga tekun mendalami
ilmu-ilmu religi, simbol, dan juga ramalan. Yang terakhir ini
mendekatkannya kepada perkumpulan-perkumpulan ilmuwan Eropa Kabalah
abad pertengahan yang saat itu menjadi musuh bebuyutan gereja. Sebuah
perkumpulan atau perserikatan ilmuwan paling terkemuka di Eropa ketika
itu bernama Illuminati, yang memiliki arti sebagai “Yang Tercerahkan”
(Iluminatrix). Maria Magdalena yang disanjung kelompok Kabbalah pun
memiliki nama lain yakni Iluminatrix Queen (Ratu Pencerahan).
Sebagai seorang pengikut paham
Heliosentris yang diturunkan oleh Aristarchus, Copernicus, dan kemudian
Galilei-Galileo, Isaac Newton juga dimusuhi gereja. Secara diam-diam,
Newton melakukan penghitungan matematis terhadap umur dunia dengan
sumber-sumber dari berbagai kitab ramalan, sejarah, dan juga Alkitab itu
sendiri. Newton mendapatkan hasil bahwa setelah Kerajaan Romawi Suci
berlalu di tahun 800 M, maka harus ada waktu selang selama 1260 tahun
untuk mendirikannya kembali. Hasilnya, Newton menulis, bahwa Kerajaan
Romawi Suci akan berdiri dan ini akan menandai Hari Akhir Dunia, pada
tahun 2060.
Menurut kepercayaan kelompok Kabbalah,
di Akhir Dunia, Haikal Sulaiman akan sudah berdiri dan dari sana Sang
Messiah (The Christ) akan turun kembali guna memimpin orang-orang Yahudi
memerangi seluruh manusia yang tidak mau tunduk pada mereka. Perang ini
akan berlangsung dengan hebat di atas bukit Megiddo di kawasan Arab dan
sebab itu dinamakan Perang Armageddon.
Manuskrip rahasia Newton (The Secrets
Newton) ini sempat dipamerkan pada tahun 1969 di Universitas Ibrani di
Yerusalem. Dan setelah itu tidak terdengar lagi kabarnya.
Pendapat Para Ilmuwan NASA.
Jika kita rajin mendengar
keterangan-keterangan dari web NASA, mereka pernah mengatakan bahwa
sudah banyak planet yang berbalik arah putar, jika pada planet bumi
kita ini matahari masih terbit dari arah timur, maka beberapa tahun ini
terdapat fenomena baru yang menurut mereka planet lain sudah mulai
berbalik arah dan matahari terbit dari arah barat.
Dari sisi ilmiah, inilah pertanda akhir
zaman mendekati kiamat, sebagaimana petunjuk dari Rasullullah
shallallahu ‘alaihi wassalam. Adalah kemudian menurut para ilmuwan dari
sekian banyak planet yang berbalik arah putar, mereka menemukan adanya
planet dari galaxy lain yang bergerak memasuki orbit dalam solar system
kita. Planet baru ini kemudian diberi nama PLANET X (NIBIRU).
Planet X ini tertarik (ditarik) oleh
gaya gravitasi matahari yang besar dalam tata surya kita, sehingga
kemudian ia masuk ke dalam orbit planet-planet dalam keadaan berbalik
arah, dan suatu masa nanti planet X akan memasuki orbit tata surya
kita.
Lintasan Planet Nibiru (Planet X/Planet
kesepuluh) ke dalam tata surya merupakan bukti ketidakterhinggaan
semesta yang berperan mendatangkan bencana global di bumi.
Gempa-gempa bumi terkuat dalam sejarah
manusia modern akan terjadi di seluruh dunia. Setelah inti bumi
berhenti bergerak untuk sejajar dengan medan magnet Planet X, kekuatan
jangkauan gempa bisa lebih besar dari 9 skala Richter, meskipun akan
dirasakan berbeda di berbagai tempat di dunia, tergantung pada
konfigurasi batu di bawahnya. Gunung es di kutub Antartika membelah dan
mencair, menimbulkan gelombang pasang yang dahsyat, membawa hanyut apa
saja yang disapunya. Gelombang tsunami menjadi monster abad ini.
Bencana dahsyat bumi itu diperkirakan
karena Planet X melintasi tata surya. Planet X pada masa ini memang
sedang menuju mendekati orbit bumi. Planet X itu adalah planet humongous
(tak terkira besarnya) yang memiliki massa seratus kali lipat lebih
besar daripada bumi. Inti magnetisnya sedemikian dahsyat kekuatannya
sehingga bertabrakan dengan medan-medan magnet planet lain dalam tata
surya.
PERBANDINGAN BESAR PLANET BUMI DIBANDING PLANET X (NIBIRU)
Gangguan elektromagnetis atas
planet-planet lainnya itulah yang mendasari para ahli perbintangan
modern melacak eksistensi Planet X. Adalah perubahan itu memang dapat
dianggap disebabkan oleh melintasnya Planet X. Apapun dugaannya, yang
pasti, dari penelitian terakhir barulah dapat diketahui bahwa Planet X
itu benar-benar terdeteksi sebagai penyebab perubahan maha dahsyat di
bumi secara positif. Bagaimana mungkin planet yang sedemikian jauhnya
dapat memicu perubahan cuaca dan efek-efek bumi lainnya yang terkait?
Matahari yang mengatur medan magnet bumi
terhalang oleh lintasan Planet X. Gerakan Planet X yang memasuki tata
surya telah menyebabkan inti bumi memanas akibat adanya tambahan gerakan
berputar di dalamnya. Saat inti bumi terpengaruh menyelaraskan dirinya
dengan ekuilibrium yang ada dalam tata surya, inti bumi yang memanas
itulah yang membawa pada pola-pola cuaca yang tak dapat diperkirakan
dan meningkatkan aktifitas gunung-gunung berapi serta seismik.
Inti bumi yang memanas mengakibatkan
peningkatan bertahap pada aktifitas seismik dan gunung berapi.
Gempa-gempa pun sering terjadi. Daerah pegunungan terancam bahaya lahar.
Panas dari inti bumi juga dikeluarkan melalui selimut bumi dan pada
akhirnya mencapai lapisan bumi di mana dasar laut pun ikut menghangat.
Laut-laut yang menghangat akan membuat perubahan pada arus-arus laut,
curah hujan dan pola-pola meteorologis lainnya.
Kenapa keberadaan planet x seperti dirahasiakan dan tidak diberitakan secara terbuka ?
Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD
(badan inteligensi militer), SETI maupun CIA sudah memprediksikan, kalau
2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika terjadi pergantian
kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X. Sisa populasi yang bertahan
hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6
bulan setelah kejadian ini.
Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri
mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui hal tersebut. Namun sayangnya,
masyarakat luas dibiarkan begitu saja tanpa informasi, dibiarkan terlena
dengan kehidupan sehari-hari, tanpa punya kesempatan untuk menyiapkan
diri menghadapi bencana ini.
Ada apa sebenarnya?
Bocornya segelintir informasi dari
kalangan “orang dalam” dan para pengamat, membuat publik mulai tertarik
akan hal ini. Kenapa bencana ini begitu dirahasiakan dari masyarakat
luas? Jika sampai membuat kegemparan global, maka akan mempengaruhi
pasar uang serta mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.
Seharusnya masyarakat luas diberikan
kesempatan untuk mempersiapkan diri. Mudah-mudahan, setelah membaca ini,
kita bisa semakin waspada ya!
Kembaran Matahari.
Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati
perkembangan bencana alam, jumlah kejadian bencana alam semakin banyak.
Ini diakibatkan koneksi plasmatic elektromagnetis antar planet. Sudah
pernah dengar dong, kalau matahari KONON memiliki kembaran yang gelap
(versi gelapnya matahari). Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X.
Tepat diantara matahari dan kembarannya.
Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita.
Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya.
Dalam “Illustrated Science & Invention Encyclopedia” volume ke 18,
terbitan tahun 1987-1989, sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran
matahari ini.
Sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan
rangkaian pertemuan di tahun 2000, untuk mendiskusikan planet X. Hal ini
menjadi sumber berita Reuter dengan headline “Kejadian di tahun 2003”
(diterbitkan Kantor Berita Reuter, edisi 13 September 2000)
Inti pertemuan tersebut adalah mengenai
musibah kedatangan Planet X, yang keberadaannya sudah di monitor dari
observatori Rusia. Para ilmuwan bertanya-tanya, jika ini terjadi,
akankah Rusia masih tetap ada?
Ilmuwan Andrei Shukshin menyatakan,
dalam pertemuan ini juga dibahas tentang pengurangan jumlah penduduk
global secara besar-besaran, akibat peristiwa ini.
Yang pasti, Planet X memang ada dan mengorbit. Tapi, akankah bertabrakan dengan bumi? Ini yang masih dipelajari.
Di Observatori St.Petersburg Rusia,
pengamatan seputar Planet X berlangsung intensif. Ilmuwan disana menamai
planet ini dengan sebutan “Raja Sun” atau “Bintang Yang Besar”.
Tak banyak ilmuwan yang bersedia membagi
informasi soal planet ini, karena kekhawatiran akan menimbulkan
kepanikan global. Dan banyak pegawai NASA yang diam-diam membuat “home
dome” yaitu rumah khusus, dengan konstruksi khusus, yang bersifat tahan
topan badai, tahan gempa dan angin tornado. “Home dome” harus dibangun
di area perbukitan, jauh dari pantai.
Planet X juga dikenal dengan nama
Nibiru, atau disebut “Wormwood”, merupakan benda angkasa luar yang
paling sering disebut sejak jaman kuno.
Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi.
Dampak kedatangan Planet X terhadap
bumi, sudah dicatat nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi
dan Arkeologi juga mencantumkannya.
Simpang Siur Planet X
Untuk mencegah kepanikan soal Planet X,
banyak observatorium yang kini “tiba-tiba” tertutup untuk umum. Petugas
observatorium bahkan tak mau mengarahkan teleskop ke konstalasi bintang
Orion. Banyak alasan dibuat, supaya orang tak mempercayai kenyataan ini.
Kenyataan tentang Planet X. Adler Planetarium & Astronomy Museum in
Chicago maupun Hayden Planetarium di Rose Center for Earth and Space,
New York seringkali tertutup untuk umum, dengan berbagai alasan. Juga di
banyak negara.
Fakta Planet X
Massa Planet X begitu besar, dengan
kutub magnetis yang memiliki kadar plasma tinggi dan pancaran energi
yang begitu dahsyat, PASTI mengakibatkan kerusakan hebat pada planet
yang dilewatinya.
Biasanya beberapa tahun sebelum
kedatangan planet X, gelombang elektromagnetik Planet X mengakibatkan
perubahan-perubahan besar pada planet yang akan dilewatinya. Ini bisa
dilihat pada perubahan iklim dahsyat yang melanda Planet Bumi saat ini.
Aktivitas gempa dan vulkanis mengalami
perubahan 3 hingga 4 dekade sebelum kedatangan Planet X. Sejak tahun
1996, perubahan cuaca di Bumi mencatat rekor tertinggi. Berbagai bencana
alam, mulai dari gempa, aktivitas vulkanik dan perubahan
elektromagnetis begitu tajam peningkatannya, namun datanya selalu
“diperhalus” untuk masyarakat luas.
Pemanasan Global?
Masuk akal, kalau perubahan cuaca
dibilang sebagai akibat dari pemanasan global. Tapi, apakah perubahan
pada siklus matahari juga akibat pemanasan global? Sama sekali tak ada
kaitannya!
99% tata surya kita terbuat dari
konsentrasi plasma hingga ke level atomic. Planet adalah plasma yang
memiliki kepadatan tertentu. Kembalinya Planet X ke system solar kita
mengakibatkan perubahan konsentrasi elektrikal pada energi plasma di
SEMUA planet yang ada, di tata surya kita.
Menurut pandangan ilmuwan Rusia,
perubahan aktivitas vulkanik dan gempa meningkat sebanyak 400 sampai 500
persen sejak tahun 1975.
Perubahan ini tidak hanya terjadi di
bumi saja, tapi juga pada semua planet. Setiap planet di tata surya kita
mengalami peningkatan aktivitas dan perubahan cuaca. Banyak fakta yang
tidak diterbitkan oleh media. Dr.Dmitriev menyatakan bahwa planet-planet
lain juga mengalami perubahan. Contohnya : atmosfir di Mars kini
semakin tebal, begitu juga di Bulan. Kini ada lapisan Natrium setebal
6000 kilometer yang sebelumnya tak pernah ada.
Lapisan atas atmosfir bumi juga
mengalami perubahan kadar HO. Hal yang samasekali tak ada hubungannya
dengan pemanasan global, dampak CFC ataupun akibat polusi. Bukan itu
saja, medan magnetik planet-planet juga mengalami perubahan. Beberapa
planet bertambah terang. Venus contohnya, terlihat semakin terang
bercahaya. Jupiter bahkan memiliki radiasi energi yang berbentuk seperti
tabung yang terhubung dengan bulannya.
Uranus dan Neptunus baru saja mengalami
perubahan kutub. Saat pesawat Voyager 2 melintasi Uranus dan Neptunus,
perubahan kutub terjadi di bagian Utara dan Selatan Planet.
Rangkaian perubahan yang terjadi di tata surya kita, dapat dibagi dalam 3 kategori :
1. perubahan medan energi
2. perubahan pijar
3. perubahan atmosfir
Pada periode tahun 1963 hingga 1993,
jumlah peristiwa bencana alam meningkat 410 persen. Dan bencana-bencana
terdahsyat terjadi 9 tahun belakangan.
Dr.Dmitriev menemukan bahwa medan magnetic matahari meningkat 230 persen sejak tahun 1901.
Jadi, yang mengalami perubahan bukan
hanya planet Bumi. Hanya sedikit kalangan yang menyadari fakta ini. Di
Akademi Sains Nasional Siberia, Rusia, khususnya di Novosibirsk,
berlangsung penelitian terhadap matahari. Dan Dr.Dmitriev dengan takjub
mengemukakan bahwa, matahari bertambah terang 1000 persen dibanding
sebelumnya, dan masih terus bertambah terang.
Melihat Planet X
Hanya teleskop terbesar (yang dijaga
ketat) bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium
kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat Planet X di awal tahun
2001.
Dr.Harrington, rekan sejawat dari
Ilmuwan dan arkeolog Zecharia Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan
NIBIRU atau Planet X berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal
mendadak akibat kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington
mengekspos penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini,
guna melengkapi teori Sitchin.
Sejak peristiwa ini, para ilmuwan
memilih tutup mulut dan tak mau bicara banyak soal Planet X dan
aktivitasnya. Saat Zecharia Sitchin menerbitkan buku yang didasari
tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno, Sitchin menyatakan ada 12 planet
di tata surya kita. Saat buku diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin
ditertawakan. Tapi, saat satu persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa
Teori Sitchin benar, statement Sitchin mulai diawasi ketat.
Selengkapnya silahkan kunjungi :
http://misteridunia.wordpress.com/2008/10/04/planet-x-nibiru/
http://www.semuabisnis.com/articles/283/1/Ramalan-Isaac-Newton-dan-Pendapat-Para-Ilmuwan-NASA-tentang-Kehancuran-Bumi-di-Tahun-2052/Page1.html
atau versi video nya :
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=oXdx-SSwsQI
(silahkan di cpy linknya dan buka)